Mengapa Thailand Tidak Pernah Dijajah oleh Bangsa Barat?

Selasa, 17 Juni 2025 15:54 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Kuil di Wiang Kum Kam, Thailand
Iklan

Thailand tak pernah dijajah Barat berkat diplomasi cerdik, modernisasi, & jadi buffer state antara Inggris-Prancis.

Thailand (dahulu dikenal sebagai Kerajaan Siam) adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang berhasil mempertahankan kemerdekaannya dari penjajahan bangsa Barat. Sementara negara-negara tetangganya seperti Myanmar, Malaysia, Vietnam, Laos, dan Kamboja jatuh ke tangan kolonialisme Eropa, Thailand tetap merdeka. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Diplomasi yang Cerdik dan Fleksibel

Raja-raja Thailand dari Dinasti Chakri, khususnya Rama IV (Raja Mongkut, 1851–1868) dan Rama V (Raja Chulalongkorn, 1868–1910), dikenal sebagai pemimpin yang sangat cerdik dalam berdiplomasi dengan kekuatan Barat.

  • Membuka Hubungan dengan Barat: Raja Mongkut menjalin hubungan diplomatik dengan Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, menghindari konflik langsung.

  • Mengirim Putra Mahkota ke Eropa: Raja Chulalongkorn pernah berkunjung ke Eropa untuk mempelajari sistem pemerintahan dan militer Barat, lalu menerapkannya di Thailand.

  • Menghindari Perang: Alih-alih melawan secara militer, Thailand lebih memilih negosiasi dan kompromi untuk mempertahankan kedaulatannya.

2. Strategi sebagai "Negara Penyangga" (Buffer State)

Thailand terletak di antara dua kekuatan kolonial besar:

  • Britania Raya (menguasai Burma dan Malaysia)

  • Prancis (menguasai Indochina: Vietnam, Laos, Kamboja)

Kedua negara kolonial ini sepakat untuk tidak menjajah Thailand karena:

  • Lebih menguntungkan bagi mereka agar Thailand menjadi zona netral yang mencegah perang langsung antara Inggris dan Prancis.

  • Thailand berhasil memposisikan diri sebagai "penyeimbang" dengan cara memberikan konsesi teritorial kecil (misalnya, menyerahkan sebagian Laos dan Kamboja ke Prancis serta wilayah di Malaya ke Inggris) tanpa kehilangan kemerdekaan penuh.

3. Modernisasi dan Reformasi Internal

Thailand melakukan modernisasi besar-besaran untuk memperkuat negaranya:

  • Pembaruan Administrasi: Raja Chulalongkorn menghapus sistem feodal, memperkenalkan birokrasi modern, dan memusatkan kekuasaan.

  • Pembangunan Infrastruktur: Rel kereta api, jalan raya, dan sistem telegraf dibangun untuk memperkuat konektivitas.

  • Peningkatan Militer: Thailand membeli senjata modern dari Barat dan melatih tentaranya agar tidak mudah ditaklukkan.

  • Penghapusan Perbudakan (1915): Langkah ini meningkatkan citra Thailand di mata dunia internasional sebagai negara yang beradab.

4. Rela Melepas Wilayah untuk Menyelamatkan Kedaulatan

Thailand menggunakan strategi "mengorbankan sedikit untuk menyelamatkan yang lebih besar":

  • Menyerahkan Laos dan Kamboja Timur ke Prancis (1893–1907)

  • Memberikan sebagian wilayah di Malaya (seperti Kelantan, Terengganu, Kedah, dan Perlis) ke Inggris (1909)
    Dengan demikian, Thailand berhasil mempertahankan inti kerajaannya tanpa harus berperang.

5. Nasionalisme yang Kuat dan Identitas Budaya

  • Raja dianggap sebagai simbol pemersatu, sehingga rakyat Thailand memiliki loyalitas tinggi terhadap kerajaan.

  • Agama Buddha Theravada menjadi bagian penting identitas nasional, membedakan Thailand dari negara tetangga yang dijajah.

  • Tidak ada pemberontakan besar yang bisa dimanfaatkan oleh penjajah, karena pemerintahan pusat cukup stabil.

6. Faktor Eksternal: Perang Dunia & Perubahan Politik Global

  • Perang Dunia I: Thailand berpihak pada Sekutu (Inggris & Prancis), sehingga dianggap sebagai sekutu, bukan musuh.

  • Perang Dunia II: Meski sempat bekerja sama dengan Jepang, Thailand tidak sepenuhnya dikuasai asing dan tetap mempertahankan pemerintahan sendiri.

Mengapa Thailand Tidak Pernah Dijajah?

  1. Kepemimpinan yang Cerdas: Raja Mongkut dan Chulalongkorn pandai berdiplomasi.

  2. Strategi Negara Penyangga: Menjadi zona netral antara Inggris dan Prancis.

  3. Modernisasi Cepat: Reformasi militer, ekonomi, dan administrasi membuat Thailand sulit ditaklukkan.

  4. Kompromi Teritorial: Rela melepas wilayah kecil demi kemerdekaan penuh.

  5. Nasionalisme & Stabilitas Internal: Tidak ada perpecahan yang bisa dimanfaatkan penjajah.

Thailand adalah contoh unik bagaimana negara Asia berhasil bertahan dari imperialisme Barat tanpa perang besar, berkat kombinasi kecerdikan politik, modernisasi, dan sedikit keberuntungan geopolitik.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Harrist Riansyah

Penulis Indonesiana

80 Pengikut

img-content

Strategi Pertumbuhan Konglomerat

Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
img-content

Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking

Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler